CARACAS - Untuk pertama kalinya, fosil harimau bertaring pedang juga ditemukan di Venezuela. Fosil rahang dengan gigi taring yang panjang ditemukan tanpa sengaja saat para pekerja tambang tengah mengeduk jalur pipa minyak.
Fosil rahang dan taring salah satu harimau bertaring pedang yang ditemukan di Venezuela.
Perusahaan minyak milik pemerintah yang memiliki hak penambangan di wilayah tersebut kemudian mengontak Ascanio Rincon dari Institut Studi Ilmiah Venezuela. Setelah penggalian selama berbulan-bulan, tim paleontolog berhasil mengangkat fosil-fosil tersebut.
Kawasan tersebut mungkin pernah menjadi habitat hewan yang kemungkinan besar bertampang garang tersebut pada 1,8 juta tahun lalu. Sebab, tidak hanya satu fosil yang ditemukan melainkan dari enam ekor harimau.
Harimau bertaring pedang di Venezuela mungkin salah satu varietas spesies dari genus Homotherium yang pernah hidup di Amerika Utara. Panjang taringnya lebih pendek namun lebih tebal daripada harimau bertaring pedang lainnya.
"Deposit tersebut mungkin salah satu penemuan paling penting di Amerika Selatan dalam 60 tahun terakhir," ujar Ascanio Rincon yang pertama kali mengungkapkan penemuannya pada sebuah simposium ilmiah mengenai harimau bertaring pedang di Pocatello, Idaho, Mei lalu. Harimau bertaring pedang pernah ditemukan di Afrika, Eropa, Asia, dan Amerika Utara. Namun, baru kali ini di Amerika Selatan.
Penemuan ini juga memberikan informasi baru mengenai kehidupan liar di masa lalu. Rincon mengatakan penemuan ini menunjukkan bahwa harimau bertaring pedang dari genus Homotherium langsung menyebar dari utara ke selatan begitu daratan Benua Amerika menyatu.
Rincon berharap dapat kembali ke situs penggalian untuk mempelajari kemungkinan deposit fosil lainnya. Namun, pemerintah tanpa alasan belum mengizinkan para peneliti untuk kembali melakukan aktivitas di situs yang terletak di Monagas, bagian timur Venezuela yang dikenal kaya kandungan minyak.
Fosil rahang dan taring salah satu harimau bertaring pedang yang ditemukan di Venezuela.
Perusahaan minyak milik pemerintah yang memiliki hak penambangan di wilayah tersebut kemudian mengontak Ascanio Rincon dari Institut Studi Ilmiah Venezuela. Setelah penggalian selama berbulan-bulan, tim paleontolog berhasil mengangkat fosil-fosil tersebut.
Kawasan tersebut mungkin pernah menjadi habitat hewan yang kemungkinan besar bertampang garang tersebut pada 1,8 juta tahun lalu. Sebab, tidak hanya satu fosil yang ditemukan melainkan dari enam ekor harimau.
Harimau bertaring pedang di Venezuela mungkin salah satu varietas spesies dari genus Homotherium yang pernah hidup di Amerika Utara. Panjang taringnya lebih pendek namun lebih tebal daripada harimau bertaring pedang lainnya.
"Deposit tersebut mungkin salah satu penemuan paling penting di Amerika Selatan dalam 60 tahun terakhir," ujar Ascanio Rincon yang pertama kali mengungkapkan penemuannya pada sebuah simposium ilmiah mengenai harimau bertaring pedang di Pocatello, Idaho, Mei lalu. Harimau bertaring pedang pernah ditemukan di Afrika, Eropa, Asia, dan Amerika Utara. Namun, baru kali ini di Amerika Selatan.
Penemuan ini juga memberikan informasi baru mengenai kehidupan liar di masa lalu. Rincon mengatakan penemuan ini menunjukkan bahwa harimau bertaring pedang dari genus Homotherium langsung menyebar dari utara ke selatan begitu daratan Benua Amerika menyatu.
Rincon berharap dapat kembali ke situs penggalian untuk mempelajari kemungkinan deposit fosil lainnya. Namun, pemerintah tanpa alasan belum mengizinkan para peneliti untuk kembali melakukan aktivitas di situs yang terletak di Monagas, bagian timur Venezuela yang dikenal kaya kandungan minyak.
No comments:
Post a Comment